Kamis, 27 November 2014

Jam dinding terasa semakin lambat berputar

Aku sudah lama tidak menulis di blog ini, aku terlalu asik dengan duniaku yang ditemani kehadiranmu...
Waktu terus berjalan, dan aku tidak bisa menghentikan itu. Namun sekarang, jam dinding terasa semakin lambat berputar, entah... mungkin itu hanya perasaanku saja yang tidak terbiasa tanpa kehadiramu saat ini.
Saat ini, kamu tidak berperan sebagai penghias dalam hidupku lagi. Pergi karena kesalahan yang aku buat berulang kali.

Aku selalu egois, ingin menang sendiri, tidak pernah mengerti keadaanmu. Aku tahu itu, dan aku menyesal. Penyesalan datang setelah rasa sabar yang kamu punya untukku habis, saat kamu memutuskan lebih baik untuk pergi. Aku hanya bisa diam saat mendengarkan penjelasan dari kamu, tidak mungkin aku terus memaksa, karena memang percuma... pada akhirnya kamu akan lebih memilih untuk pergi.

Bukan hal yang mudah untuk terbiasa tanpa kehadiran kamu, sudah terlalu lama kebersamaan kita. Aku tidak bisa bercanda lagi seperti waktu itu bersama kamuuuu, jangankan bercanda, untuk menegur di bbm saja rasanya nyaliku tidak cukup.
Ini sakit hati yang timbul karena kelakuanku sendiri, kelakuanku yang selalu menggap kamu (extra) sabar.
Aku tahu sekarang, kamu tidak sesabar yang aku pikirkan, kesabaran kamu itu ada batasnya, dan kali ini kamu sudah benar-benar mencapai batas, dan ternyata aku sendiri yang membuat kamu untuk mempercepat mencapai batas kesabaran itu. Hingga akhirnya, kamu......
Maafkan aku.


Rabu, 30 Juli 2014

Berdua bukan berarti bersama.

Udah kaya one way aja, yang satu jalan, yang satunya medet. Aku, kamu. Iya kan ? Yang satu masih sayang, yang satu gatahan pengen udahan. Yang satunya berjuang, Yang satunya santai-santai. Berdua bukan berarti bersama.
Oke... aku selama ini sering rudet. Iya... selama ini aku gapernah ngerasain. Heem... selama ini aku gapernah ngerti. Iya aku juga (katanya) yang selalu khianat. Jelas, aku yang selalu salah. Sabar aja sabaar, sabar emang gak ada batasnya. and finally, sakit. Aku yang engga sabaran, sekarang jadi sering nunggu. Nunggu yang engga pasti. Ibarat nunggu pesawat mendarat di stasiun. Ibarat aku jatuh tepat di hati kamu. Gak mungkin!
Hidup ya real real aja. Gausah lari buat ngejar bayangan semu. Semua orang punya masalah masing masing. Gausah ngerasa masalah kamu paling berat! Kalo gak ada bahu untuk bersandar, selalu ada tempat untuk bersujud.
Yeayy, emang gampang banget buat nyemangatin orang. Tapi beda buat nyemangatin sendiri, iya butuh kamu. Tapi sayang, kamu gak pernah ada waktu buat nyemangatin aku daaaaan gak akan mungkin mau .
Kamu selalu anggap semuanya sepele. Anggap semuanya biasa. Aku cuma bisa tahan, aku cuma bisa sabar. Tapi aku selalu punya pikiran "apa aku masih dianggap sebagai pacar? 😥"

Sabtu, 29 Maret 2014

Kamu salah pilih, itu bukan aku



                Sebulan lebih memang bukan waktu yang lama, dengan waktu yang singkat itu aku merasa bisa mengenalmu lebih jauh seperti aku mengenal sahabatku. Aku merasa kamu bukan orang asing untukku.
Setiap orang pasti mempunyai masa lalu, begitu  juga kamu. Aku tidak iri dengan mereka(Masa lalumu), karena aku yakin mereka tidak mempunyai orang-orang yang bisa menyayanginya sama seperti menyayangiku. Oke, ini tidak penting untuk sebagian orang, tapi bagiku ini penting. Bersama mereka, aku berbagi dunia. Dengan mereka aku menghilangkan rasa penat saat kamu tidak ada. Aku berbagi cerita bersama mereka saat kamu menghilang entah kemana.
               Jika saat ini kamu mencari seseorang yang seperti dia, kamu salah pilih. Itu bukan aku~
Coba saja kamu bisa melupakannya, sebenarnya aku bisa membuatmu lebih bahagia dengan caraku sendiri, tanpa harus menjadi dia, tanpa harus menjadi orang lain.
Tapi sayang, mungkin kamu bukan orang yang beruntung , jika kamu masih memikirkan dia berarti kamu bukanlah seseorang yang bisa menerima kebahagiaan bersamaku. Semua orang tahu, hati itu tidak bisa dipaksa. Layaknya perahu kertas kecil yang mengalir di suatu arus, entah akan berlayar kemana, dan entah dimana akan berhenti. Begitu juga dengan hatimu, jangan jadikan aku sekedar persinggahanmu, jangan jadikan aku kelinci percobaan untuk mengetest kemampuan kamu yang sudah bisa melupakan dia atau tidak.
               Memang tidak semuanya harus diungkapkan, ada sesuatu yang lebih baik kamu tidak perlu tahu. Sesuatu yang aku anggap penting, namun bisa kamu katakana biasa saja. Jika membahas perbedaan, kita jelaslah berbeda. Jika berbicara tentang cocok atu tidak, emmmmmm mungkin kamu lebih coock bersama dia<///
Coba berpikir !! Perbedaan kita, ketidak cocokan kita, menjadikan sesuatu terasa baru. Merasa seperti itu ?
                              Bagiku, sudah terlalu banyak kenangan. Aku tidak tahu harus bagaimana saat ini, untuk melepasmu aku tidak sanggup. Aku takut, kenangan kita akan bertambah banyak, pasti. Aku bingung suatu saat nanti jika kamu kembali bersama dia, aku bingung akan seperti apa, bagaimana cara untuk melupakan semua itu ? Dibakar ? Kenangan kita bukanlah kertas. Dibuang ? Kenangan kita bukan sampah. Lalu aku harus bagaimana ? Menikmati ? Menikmati kenangan kita, sendiri tanpa ada kamu di sampingku.

Minggu, 09 Maret 2014

Aku takut Perpisahan Datang Begitu Saja

Aku tidak meminta hujan  untuk menemaniku malam ini. Aku tidak menunggunya untuk turun dan membasahi seluruh tanah di permukaan bumi. Apa kamu tahu siapa sebenarnya yang aku harapkan untuk menemaniku malam ini ? Itu kamu.
Kurasa kamu kalah oleh hujan. Aku tidak mengundangnya, tapi dia datang. Sedangkan kamu ? Aku mengirim pesan singkat kepada kamu. Apa ada balasan dari kamu ? Tidak. Saat handphone ku berbunyi, aku harap itu pesan singkat dari kamu. Tapi nyatanya ?

Terlalu egois memang jika aku ingin kamu selalu ada untukku. Harus kamu tahu, sebenarnya aku juga tidak ingin menggantungkan moodboster ku sama kamu, aku tahu di luar sana masih ada dunia kamu sendiri yang tidak mungkin jika aku bisa ikut masuk ke sana.

Saat bersamamu indah terasa, nyaman teramat nyaman, rasa untuk sellau bersama pun selalu ada. Sungguh
Aku tidak mau begitu terlarut dalam perasaan itu sebenarnya, aku takut suatu hari nanti aku tidak bisa merasa nyaman dengan hari-hariku tanpa hadirnya kamu.
Saat kita bersama, aku takut perpisahan datang begitu saja. Dari waktu itu, aku selalu merasakan perpisahan bukan pada waktu yang tepat. Aku selalu merasakan perpisahan disaat aku tidak menginginkan itu terjadi.

Kamu emmang tidak perlu tahu, karena ini hanya akan membuat aku malu sendiri tanpa kamu mengerti. Terkadang saat malam tiba, aku berpikir untuk tidak lagi bersamamu. Aku ebrpikir seperti itu agar aku bisa lebih mengikhlaskan kamu mulai dari hari esok.
Seharusnya kamu tidak melakukan hal yang sama dengan mantanku sebelumnya. Jika pun iya, aku tidak ingin luka yang kamu tinggalkan sesakit waktu itu.

Minggu, 02 Februari 2014

Datang dan Pergi

Kamu datang lagi waktu aku lagi belajar ngeiklasin kamu. Kamu ngingetin aku lagi tentang kita dulu saat aku belajar buat lupa. Kamu balik lagi seakan-akan kamu gapunya salah waktu itu. Bodohnya aku, ngwelcome kamu terus-terussan. Aku percaya cuma karena ini " Aku nyesel ndut, ini bukan sekedar kata-kata. Eot ga akan nyia-nyiaiin lagi. Pembuktian ini mah." Kurang lebih kek gitu. Keterlaluan kalo kamu sama sekali ga inget kata-kata kamu sendiri.
Kamu kembali seakan-akan aku gaboleh bahagia sama yang lain, padahal udah jelas-jelas kamu bareng sama seseorang di luar sana. Mau kamu apa siii ? Kamu selalu datang dan pergi. Yang labilnya kamu, yang jadi korbannya ? Aku. Pernah kamu ngerasa bersalah ? Emmmmmngga.

Lagi-lagi aku ngwelcome kamu (bgt)
Memang waktu gabisa diulang, kita balikan bukan berarti kita bisa kaya dulu lagi. Hari pertama balikan aja engga ngabarin. Wajarkan kalo aku berpikiran hubungan kita ga akan bener ?
Aku coba ngertiin dengan berbagai alasan kamu. Ini itu ini itu, blablabla...
Tapi yaa, kalo kamu emang bener sayang kamu pasti ngabarin. kamu ga akan ngebiarin pacar kamu(gatau dianggap atau engga) khawatir sendirian.
Saat aku coba hubungin kamu, kenapa kamu ga ngerespon ? Kenapa telpon dari aku kamu riject gitu aja ? Sesibuk itu yaa kamu gantungin hubungan sama aku ?

*Plesbek beberapa minggu ke belakang.
Sama mantan kamu, si errrrr *sensor. Iya, dia si cantik, si sexy, si behel, si yang segalanya...
Kamu sia-siakan begitu aja, kamu gantungin juga kan ? Harusnya aku nyadar, dia aja yang ada segalanya kamu tinggalin. Apalagi aku ?
Harus aku tetep pertahanin hubungan kita sendirian ? Saat aku tau kamu bilang kangen ke mantan kamu itu. Lupa kamu sama aku ? Bilang kangen ke mantan aja bisa, nahloh kalo ngabarin aku ? Oh mungkin ini kode ckckck
Aku yang awalnya mau bertahan, sekarang bener-bener udah rapuh kaya kayu lapuk yang ga dibutuhkan, yang di diemin gitu aja.

 "Aku minta putus, makasih buat semuanya. Semoga berpahala."
Seketika aku pun jadi single lagi. Kita udah pisahkan ? Nah sekarang kamu ngerasa kehilangan ? Oh engga. Kamu langsung berpaling lagi ke mantan kamu itu. Selamat~ Aku dadas
Kamu tau rasanya sakit ditinggal sama seseorang waktu lagi sayang-sayangnya ? Coba tanya aku, gimana rasanya sakit waktu kehilangan kamu !
Selalu begitu, dari dulu. Kamu jadi mantan aku, pas aku lagi sayang-sayangnya.

So ? Sekarang aku masih fix nunggu ? Emmmmmmmaybe:$
Karena ga selamanya nunggu itu menyebalkan. Nunggu seseorang yang kamu sayang ? Mungkin itu salah satu pengorbanan(yang sia-sia)
Aku nunggu kamu padahal kita ga ada janji sebelumnya. Terserah kamu mau kembali hadir atau bener bener pergi, Tapi seharusnya, kamu jangan kembali lagi ke sini kalo cuma buat nyakitin dan nantinya pergi lagi~

Sabtu, 04 Januari 2014

2014 tanpa kamu yaaa

Terimakasih Tuhan untuk semua yang telah engkau berikan di tahun 2103. Aku sangat bersyukur, apalagi saat Tuhan menghadirkan kamu dalam 1 kebahagiaan denganku. Aku tahu tidak semua masalah bisa aku selesaikan dengan baik. Begitu juga saat kamu pergi untuk lebih memilih dia. Itu suatu maslah, bahkan masalah bessar. Iya masalah besar, karena aku tidak bisa melupakan kamu. Sebenarnya aku tidak harus melupakan, hanya harus berhenti mencintai dan berhenti merasa ingin kembali bersama. Dan itu sulit

Saat aku pulang test renang. Masih ingat ? Iya waktu dimana kita pertama bertemu. Diperjalanan kita mengobrol tentang apa yang tidak penting, namun saat itu semuanya terasa berbeda, seakan semuanya menjadi everything. Saat kita bercerita bahwa kita sama-sama dikecewakan orang yang kita sayang, saat kamu menyemangatiku untuk bisa melupakannya. Sungguh saat itu juga aku telah jatuh cinta kepadamu. Dan sekarang aku benar-benar jatuh karena rasa cintaku itu. Kenapa sekarang kamu tidak menyemangatiku untuk bisa melupakanmu ? Kenapa kamu acuh begitu saja bersama dia ?
Saat kamu pegang tanganku untuk yang pertama kalinya, aku berharap waktu berhenti di saat itu. Dan andai bisa aku ulang, aku akan melakukan lebih dari sekedar berpegang tangan denganmu.
Saat tiu, yaaa dulu. Sekarang ya sekarang, harusnya aku tidak sibuk memikirkan tentang kita dulu. Toh kamu tidak melakukan yang sama seperti aku kan ?
Semua sudah tidak seperti dulu lagi, keadaan yang sekarang tidak sesuai dengan jandi kita waktu itu. Sekarang kamu telah besama dia. Jujur, aku masih belum bisa rela kehilangan sosok yang begitu aku cintai. Aku belum bisa rela melihat orang yang aku cintai lebih bahagia dengan orang lain. Coba berpikir wajar, aku ini masa lalu kamu yang belum bisa menerima masa kini tanpa kehadiranmu, Itu....

Jika ada yang bertanya siapa orang yang paling spesial di tahun 2013, aku pasti jawab KAMU. Percayalah !
Terimakasih telah hadir dalam cerita hidupku, terimakasih telah menghadirkan bahagia meskipun bahagia itu sekarang telah kandas dan berakhir luka. Terimakasih juga telah menjadi mantan terindah dan membuatku sulit lupa hehe

Selamat tahun baru yaa{}Semoga semoga semoga tidak hanya menjadi semoga.
Udah ngwelcome dari waktu itusii sama tahun 2014, dan sekarang udah 2014 semuanya masih terasa biasa aja. Bukan lembaran baru, masih melanjutkan lembaran yang dulu. Tapi hanya mencoba menghapus kenangan tentang kita, meskipun tidak akan terhapus dengan begitu sempurna. Kamu memang berkata aku akan mendapatkan yang lebih dari kamu, iya itu akan terjadi. Tapi untuk mendapatkan yang sama seperti kamu lagi ? Itu tidak akan bisa. Aku rindu sosok diri kamu. Mencoba melupakan dan membiarkan janji kita begitu saja aku tidak bisa. Aapalagi melupakan kamu. Kamu mantan terindah eot, asliiiii.

Sengaja aku telat memposting ini, agar aku tidak begitu terlihat rindu akan kehadiran kamu sebagai mantan yang telah menjadi pacar orang.

Rabu, 18 Desember 2013

Kado untuk kamu.

Ceritaku tentang kamu masih ada kelanjutannya. Iya, itu karena aku memberikan lagi kesempatan yang seharusnya tidak aku berikan. Bodoh ? Jelas, aku sangatlah bodoh. Bahkan aku menyadari, bodoh sekali~
Tapi inilah perasaan, terkadang tidak bisa dimengerti. Sering sekali tidak sejalan dengan yang diinginkan. Sebenarnya aku tidak ingin perasaanku seperti sekarang ini, sakit untuk yang kesekian kalinya dan itu karena kamu. Kamu yang aku cintai, kamu yang aku banggakan tapi selalu mengecewakan~ iya.
Aku hanya bisa sekedar menulis ini, karena di depanmu aku berpura-pura tegar, berpura-pura bersikap biasa tanpa sakit di hati. Aku malu, aku tidak ingin terlihat begitu lemah di depanmu. Tentang kesempatan yang aku berikan entah yang keberapa kalinya, aku masih memberikan kesempatan itu kepadamu. "Tunggu aku sampai aku jadi lelaki baik-baik, dan aku akan kembali kepadamu" Aku selalu ingat itu, aku selalu menunggu kamu kembali. Mungkin pekerjaanku hanya menunggu suatu hal yang belum pasti, namun harapan sudah terlalu tinggi. Hingga akhirnya aku terjatuh dan sakit sekali, ya seperti sekarang ini.
Cukup lama aku bertahan dalam ketidakpastian itu. Sampai akhirnya aku mengetahui bahwa kamu itu tidak sungguh-sungguh. Saat kamu menemukan yang lebih janji itu seketika terlupakan. Betapa rapuhnya aku ? Saat aku menunggu kamu, saat aku berharap kamu benar-benar memperbaiki semuanya, kamu malah dekat lagi dengan dia yang dulu pernah menjadi masalah dalam hubungan kita. Aku tidak mengerti, kenapa kamu sejahat ini ? Jika kamu punya hati untuk digunakan, perih yang kamu berikan tidak akan tergores jelas seperti sekarang.
Saat aku menegur dia, dia bekata dia tidak salah. Oiya, mungkin bagi dia menjadi gunting di tali hubungan orang lain itu tidak masalah. Memberikan emotikon-emotikon spesial kepada pacar orang itu hal yang biasa. Iya, itu pikirnya. Padahal dia sama-sama perempuan, tapi entah mengapa dia sama sekali tidak mengerti. Aku yakin dia lebih paham dariku, harusnya dia bisa lebih menghargai. Aku tidak peduli siapa yang salah, yang jelas aku yang sakit hati. Tapi~ mungkin juga aku yang salah, aku mencintai orang yang hanya singgah kepadaku dan pergi begitu saja. Aku meminta penjelasanmu, tapi apa yang kamu beri ? Saat aku telah menunggumu cukup lama untuk bertemu, yang kamu berikan hanya buangan muka ? Itu saja ? Yang menjalankan hubungan ini kita, bukan temanmu. Dia tidak tahu apa-apa tentang hati kamu. Aku tidak butuh penjelasan darinya, aku hanya berharap dari kamuuu. Meskipun penjelasan kamu tidak akan menghapuskan luka ini, tapi setidaknya aku tidak akan penasaran tentang bagaimana perasaanmu kepadaku.
Aku yakin di hari ulang tahunmu besok, aku akan masih bisa menjadi pacarmu jika kamu tidak melakukan hal yang sama waktu itu. Selamat ulang tahun~ Maaf aku masih mencintaimu. Semoga semuanya akan menjadi lebih baik yaa, semoga kamu tidak merasakan sakit yang aku rasakan. Tulisan ini mungkin kado kecil yang aku berikan untukmu, meskipun tidak langsung aku berikan sebenarnya. hehe
Dan perasaanku, perasaanku juga merupakan kado yang aku berikan. Mungkin ini tidak berarti untuk kamu, tapi coba saja kamu tahu bagaimana aku berjuang dari dulu sampai sekarang agar aku dan kamu tetap menjadi kita. Berjuang mulai hari esok dan seterusnya untuk bisa menerima kenyataan bahwa aku itu ditakdirkan untuk tidak bersamamu. Pasti kado ini akan terasa sangat berbeda.
Alasanku masih memberikan kesempatan entah sampai kapan, karena aku berharap kamu akan kembali. Aku berharap cerita kita tidak berakhir seperti ini. Aku akan selalu menerimamu, aku selalu mengharapkan kehadiranmu. Hadirmu yang bukan sesaat dan hadirmu yang bukan untuk menyakitiku.

Aku mengucapkan sehari lebih awal, agar aku menjadi orang pertama yang mengucapkan pibedey sama kamu. Seperti kamu dulu yang menjadi orang pertama mengucapkan selamat ulang tahun sebulan lebih awal kepadaku. Uuuuuh aku masih ingat itu :'D
Happy birthday, aku mencintaimu lebih dari kamu menyakitiku.

*Dari mantanmu yang masih mencintaimu